KEUTAMAAN AYAT KURSI



KEUTAMAAN AYAT KURSI

1. Dapat Memberi Perlindungan dari gangguan Syetan
 Barangsiapa membiasakan membaca ayat kursi dikala akan berangkat tidur di pembaringan, niscaya Allah akan memberikan perlindungan bagimu.
2. Dapat Mendatangkan Hajat
Barangsiapa mempunyai hajat yang ingin segera tercapai maka bacalah ayat kursi sebanyak 100 kali pada tengah malam yang sunyi sesudah shalat hajat, seraya memohon kepada Allah dengan menyebutkan hajadnya yang dimaksud. Insya Allah dalam waktu dekat akan terkabul.
3. Dapat Melindungi dalam Perjalanan
Barangsiapa dalam perjalanannya ingin mendapat perlindungan dari berbagai bencana dan musibah, maka sebelum keluar rumah bacalah ayat kursi sebanyak 3 kali.
4. Dapat Melebur Dosa Kecil
Barangsiapa Membiasakan membaca ayat kursi pada selesai shalat fardhu, maka faedahnya akan dapat memusnahkan dosa-dosa kecil yang pernah dilakukan, kecuali dosa-dosa yang bersangkutan dengan sesama manusia.

  



DO'A SHALAT TAHAJUD

Aku berlindung dari goda'an syaitan yang terkutuk
bismillahirrahmaanirrahiim

Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada tuhan selain DIA sendiri. Yang Maha Hidup dan Yang Berdiri sendiri-Nya, serta aku bertaubat kepada-Nya.  

Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain-Mu. Engkaulah yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu, dan aku pun dalam ketentuan-Mu dan dalam janji-Mu, sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari sejahat-jahat kelakuan. Aku mengakui kenikmatan yang kau limpahkan kepadaku dan aku mengakui pula akan dosa-dosa-ku. Maka ampunilah aku, karena tak ada yang dapat menerima taubat atas dosa-dosa-ku selain Engkau sendiri. 


Ya Tuhan kami, karuniakanlah kami kebaikan di dunia dan akhirat dan selamatkanlah kami dari siksa neraka. Ya Allah, bagi-Mu puja dan puji. Engkau-lah penguasa langit dan bumi dan apa-apa yang ada di dalam keduanya. Dan bagi-Mu pula puja dan puji, pancaran cahaya langit dan bumi. Bagi-Mu-lah puja dan puji itu, karena hanya Engkau-lah Yang Maha Besar, janji-Mu benar dan pertemuan dengan-Mu-pun benar pula. Firman-Mu benar dan surga-Mu-pun benar. Neraka benar dan para Nabi juga benar serta Nabi Muhammad saw juga benar dan hari kiamat itu benar. Ya Allah, kepada-Mu aku berserah diri dan dengan-Mu aku percaya. Kepada-Mu aku bertawakkal dan kepada-Mu aku akan kembali serta dengan-Mu aku rindu dan kepada-Mu aku berhukum. Ampunillah dosa-dosaku apa yang telah aku lakukan sebelumnya maupun yang terdahulu atau yang kemudian, yang kusembunyikan dan yang kunyatakan dengan terang-terangan. Engkau-lah tuhan yang terdahulu dan yang kemudian. Tiada Tuhan selain Engkau, tak ada daya dan upaya melainkan dengan-Mu ya Allah. (HR. Bukhari-Muslim) 



Pentingnya Takwa Kepada Allah SWT

1. Takwa adalah kunci keberuntungan di dunia dan akhirat
Allah SWT berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Ali Imra [3]:130)

2. Takwa mengundang limpahan berkah dan rahmat Allah SWT
Allah SWT berfirman,
 “Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. Al-A’raf [7]:96)
Dia juga berfirman, “Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami." (QS. Al-A’raf [7]:156)

3. Takwa adalah kunci mendapatkan ampunan dan kasih sayang Allah SWT
Allah SWT berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al-Anfal [8]:29)

4. Takwa adalah solusi
Allah SWT berfirman,
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya.” (QS. Ath-Thalaq [65]:2-3)

5. Orang paling mulia adalah orang bertakwa
Allah SWT berfirman,
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat [49]:13)


PUASA MUTIH

Puasa mutih adalah berpuasa atau berpantang makan dan minum apa saja kecuali nasi putih dan air putih. Biasanya puasa ini dikenal di lingkungan penganut kejawen dan praktisi supranatural dengan tujuan/kepentingan tertentu seperti mendapatkan Ilmu Gaib, keberhasilan hajat dan lain-lain.
Ketika dikonsumsi, nasi putihnya pun tidak boleh ditambah bahan apapun termasuk gula dan garam. Sebelum melakukan puasa mutih ini, biasanya seorang pelaku puasa harus mandi keramas dulu sebelumnya dan membaca mantra tertentu.

Dari segi spiritual metafisik, Manfaat puasa mutih mempunyai efek yang sangat baik dan besar terhadap tubuh dan fikiran. Puasa dengan cara supranatural mengubah sistem molekul tubuh fisik dan eterik dan menaikkan vibrasi/getarannya sehingga membuat tubuh lebih sensitif terhadap energi/kekuatan supranatural sekaligus mencoba membangkitkan kemampuan indera keenam seseorang.
Apapun nama dan pelaksanaan puasa, bila puasa dilakukan dengan niat yang tulus, maka tak mungkin akan membuat manusia yang melakoninya celaka. Bahkan medis mampu membuktikan betapa puasa memberikan efek yang baik bagi tubuh, terutama untuk mengistirahatkan organ-organ pencernaan.

 Hukum Puasa Mutih dalam Islam dan menurut Islam
Di dalam Islam tidak dikenal istilah puasa ‘mutih’ yaitu puasa dengan tidak makan lauk pauk atau makanan lainnya yang bergaram. Di dalam Islam tidak ada syariat yang demikian, karena memang Al-Quran maupun hadits Nabi SAW sama sekali tidak menyinggungnya.
Islam hanya mengenal satu cara puasa yaitu tidak makan atau minum apapun sejak shubuh hingga terbenam matahari. Dan waktunya adalah di bulan Ramadhan untuk puasa wajib, atau di hari-hari lain yang telah ditentukan, seperti tanggal 9 Zulhijah (hari Arafah), tiap hari Senin dan Kamis, tiap tanggal 13,14 dan 15 tiap bulan (ayyamul Biidh), berselang-seling sehari puasa dan sehari tidak (puasa Daud), tanggal 10 Muharram (hari Asyura) dan puasa-puasa sunnah lainnya.
Sedangkan praktek puasa ‘mutih’ itu sama sekali berbeda dengan cara puasa syariat Islam. Bukankah dalam puasa ‘mutih’ itu seseorang masih boleh makan nasi, minum air putih dan lainnya? Sedangkan dalam ketentuan syariat puasa, makan dan minum apapun sudah pasti membatalkan puasa.

Jadi sebenarnya istilah yang tepat untuk Puasa mutih ini sebagai bentuk adat yang dikenal di lingkungan penganut kejawen dan praktisi supranatural dengan tujuan/kepentingan tertentu seperti mendapatkan Ilmu Gaib, keberhasilan hajat dan lain-lain.


MANFAAT SHALAT TAHAJUD

Pertama, untuk menjaga kesehatan. Tidak diragukan lagi, shalat Tahajud menjadi terapi pengobatan terbaik dari berbagai macam penyakit. Karena itu, orang-orang yang membiasakan diri untuk Tahajud akan memiliki daya tahan tubuh sehingga tak mudah terserang penyakit.
Kedua, menjaga ketampanan atau kecantikan. Setap manusia pasti mendambakan ketampanan atau kecantikan dalam dirinya.Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang banyak menunaikan shalat malam, maka wajahnya akan terlihat tampan atau cantik di siang harinya.” (HR Ibnu Majah).
Ketiga, shalat Tahajud juga diyakini dapat meningkatkan produktivitas kerja yang berbasis spiritualitas.
Keempat, mempercepat tercapainya cita-cita dan rasa aman. Selain dengan usaha (ikhtiar) secara maksimal guna menggapai cita-cita dan rasa aman, seseorang hendaknya membiasakan diri untuk shalat Tahajud karena doa yang mengiringi Tahajud akan dikabulkan oleh Yang Maha Mengabulkan.


JANJI ALLAH BAGI ORANG YANG MEMILIKI SIFAT TAQWA

1. Terpimpin
Mereka mendapat pimpinan daripada Allah. Ini jelas sekali melalui firman Allah: “Allah menjadi (Pemimpin) Pembela bagi orang-orang yang bertaqwa.” (Al Jasiyah: 19)

2. Terlepas dari kesusahan
Mereka dapat terlepas daripada kesusahan. Bukan ertinya mereka tidak mendapat susah atau tidak ditimpa ujian tetapi selepas kesusahan dan ujian, mereka akan terselamat. Walaupun ada pelbagai rintangan dalam ujian itu, ia sementara waktu sahaja. Selepas itu Allah akan lepaskan dari ujian dan rintangan itu dengan menghadiahkan pelbagai macam nikmat pula. Ini jelas dalam firman Allah: “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, Allah akan lepaskan dia dari masalah hidup.” (At Thalaq: 2)

3. RezekiInilah jaminan daripada Allah SWT bagi mereka yang bertaqwa. Sesiapa yang bertaqwa, rezekinya ada sekadar yang perlu. Makan minumnya yang perlu tetap ada walaupun dia tidak berusaha. Walaupun dia tidak ada kerja, tetap ada jaminan daripada Allah. Ini diakui sendiri oleh Imam Ghazali, mungkin ianya dari pengalaman beliau sendiri. Imam Ghazali pernah berkata: “Kalau sekalipun orang bertaqwa itu tidak ada kerja, keperluan-keperluannya tetap diperolehinya.”

4. Kerja dipermudah
Kerja-kerja orang yang bertaqwa itu dipermudahkan Allah. Ini jelas Allah gambarkan di dalam sepotong ayat:  “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, dipermudahkan Allah segala urusannya.” (At Thalaq: 4)

5. Diberi berkat
Dia diberi berkat daripada langit dan bumi. Berkat pada hartanya, pada kesihatan badannya, pada ilmunya, pada anak-anak dan zuriatnya, pada isterinya, pada suaminya, pada sahabat handai dan jiran, pada gurunya, berkat dakwahnya, berkat ajarannya, berkat pimpinannya dan sebagainya. Ini jelas sekali dalam ayat: “Jikalau penduduk sebuah kampung (atau sebuah negara) itu beriman dan bertaqwa, Tuhan akan bukakan berkat daripada langit dan bumi.” (Al A’raf: 96)

6. Amalan diterima
Amal ibadah orang yang bertaqwa diterima oleh Allah. Kalau begitu amal ibadah orang Islam tidak diterima. Orang Islam akan masuk Neraka dulu. Oleh yang demikian, hanya amal ibadah orang yang bertaqwa sahaja yang diterima oleh Allah.
Ini dijelaskan oleh Allah: “Sesungguhnya amal ibadah yang diterima Allah ialah dari orang yang bertaqwa.” (Al Maidah: 27)

7. Amalannya diperbaiki
Amalan orang yang bertaqwa itu sentiasa dibaiki oleh Allah. Sentiasa diperkemaskan oleh Allah daripada masa ke semasa. Ini jelas Allah mengingatkan kepada kita: “Wahai mereka yang beriman hendaklah kamu takut kepada Allah. Hendaklah kamu memperkatakan kata-kata yang teguh; nescaya Allah akan membaiki amalanamalan kamu…” (Al Ahzab: 70-71)

8. Dosa diampunkan
Dosanya diampunkan. Dalam ayat tadi juga ada sambungannya: “Wahai mereka yang beriman, hendaklah kamu takut kepada Allah. Hendaklah kamu memperkatakan kata-kata yang teguh; nescaya Allah akan membaiki amalan-amalan kamu dan akan mengampun bagimu dosa-dosa kamu.” (Al Ahzab: 70-71)

9. Dapat ilmu tanpa belajar
Artinya orang yang bertaqwa itu akan diberi ilmu terus dari Allah tanpa wasilah guru. Agar tidak terkeliru, perlulah diingat bahawa orang yang hendak dapat ilmu laduni itu, dia mesti ada ilmu asas iaitu ilmu fardhu ain terlebih dahulu.

10. Terlepas dari tipu daya syaitan
Orang bertaqwa itu akan terlepas dari tipu daya syaitan. Dalam Al Quran ada disebutkan tentang hal ini. Firman Allah: “Sesungguhnya orang yang bertaqwa apabila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahan mereka.” (Al A’raf: 201)



Cara Agar Bisa Mencintai Allah 

1. Membaca Al Qur’an, mentadabburi, dan memahami makna-maknanya.
2. Bertaqarrub kepada Allah dengan mengamalkan amal-amal yang sunnah.
3. Selalu berdzikir kepada Allah di setiap keadaan, dengan lisan, hati dan amal.
4. Lebih mementingkan apa yang dicintai oleh Allah di atas yang dicintai oleh hamba ketika bertabrakan.
5. Menyelami nama-nama Allah dan sifatNya serta pengaruh dan kesempurnaan yang ditunjukkan olehnya.
6. Memikirkan nikmat-nikmat Allah yang bersifat lahiriyah dan batiniyah. Serta menyaksikan kebaikan-kebaikaNya kepada hambaNya.
7. Menundukkan hati di hadapan Allah dan selalu merasa faqir kepadaNya.
8. Bermunajat kepada Allah di saat sepertiga malam terakhir dengan shalat, membaca alqur’an dan istighfar.
9. Bershahabat dengan orang-orang shalih dan mengambil faidah dari mereka.
10. Menjauhi semua yang menghalangi hati dari Allah.